Rabu, 07 Maret 2012

Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup

Ibu berkata, *Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.. 'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'

Ibu tersenyum.. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'
Saya menggelengkan kepala.
'Panggilan pertama adalah *Adzan*, ujar Ibu.

'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita Sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.

Kadang kita terlambat, bahkan tidak Sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Adzan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.

Saya terpekur.... mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan Sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah...

Ibu melanjutkan,
Panggilan yang kedua adalah Panggilan *Umrah/Haji*

Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.
Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.

Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali.

Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.
Mata saya semakin berkaca-kaca. Subhanallah..... saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. ...Alhamdulillah...

'Dan panggilan ke-3 adalah *KEMATIAN*.

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.
Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu , manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah. Insya Allah syurga adalah balasanny.

*Huraisy*

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rhadiallahu Anhu katanya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam bersabda:
*Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka
jahanam yang bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking.
Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.
Malaikat Jibril bertanya: 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?
Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang.'
Pertama, orang yang meninggalkan Sholat
Kedua, orang yang tidak mau keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.' (Durratun Nasihin I, hal. 129)

Selama 17 Tahun Hidup di Kuburan ???

Pernahkah Anda mengetahui kisah ini?

Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan?
Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan.
Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri.
Bagaimana kisahnya?

Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada.
Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah.
Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna,
namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak.

Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan,

dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan!

Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan.
Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan si pemuda sebagai hadiah ulang tahunnya.

Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya?

Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang tahun yang ke-17.
Kedua orang tuanya datang menghampiri dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan.
Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya tidak meminta banyak, saya hanya minta satu hal.” “Apa, Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu”

“Ayah dan Ibu berjanji?”
“Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.”
“Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan”
“Apa? Apa maksud permintaanmu itu, Nak?”
“Ayah sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku,
dan hanya itu permohonanku, Yah.”
“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.”
“Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Al-Quran.
Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan
bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran di dalamnya adalah seperti kuburan.
Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan, Yah.”“

”Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam.
“Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Al-Quran.
Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana.
Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata Rasulullah, rumah ini seperti kuburan.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah..
Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.

Ajarilah aku membaca Al-Quran, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-Quran.
”Renungan Di manakah kalian selama ini makan, minum, tidur dan menetap? di rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah? atau kah di kuburan?
karena Rasulullah mengibaratkan rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran di dalamnya,
seperti kuburan..

Jadi, di manakah sebenarnya kalian tinggal saat ini?
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda,
sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Quran di tempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.