Rabu, 12 Oktober 2011

Maybe You Should Know about The Hadist

Hadits (bahasa Arab: الحديث, ejaan KBBI: Hadis) adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an.

Etimologi
Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad.
Menurut istilah ulama ahli hadits,[siapa?] hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (Arab: taqrîr), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (Arab: bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya. Sehingga, arti hadits di sini semakna dengan sunnah.
Kata hadits yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.[1] Kata hadits itu sendiri adalah bukan kata infinitif,[2] maka kata tersebut adalah kata benda.[3]
Struktur Hadits
Secara struktur hadits terdiri atas dua komponen utama yakni sanad/isnad (rantai penutur) dan matan (redaksi).
Contoh:Musaddad mengabari bahwa Yahyaa sebagaimana diberitakan oleh Syu'bah, dari Qatadah dari Anas dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri" (Hadits riwayat Bukhari)
Sanad
Sanad ialah rantai penutur/perawi (periwayat) hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah. Sanad, memberikan gambaran keaslian suatu riwayat. Jika diambil dari contoh sebelumnya maka sanad hadits bersangkutan adalah
Al-Bukhari > Musaddad > Yahya > Syu’bah > Qatadah > Anas > Nabi Muhammad SAW
Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi bervariasi dalam lapisan sanadnya, lapisan dalam sanad disebut dengan thaqabah. Signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thaqabah sanad akan menentukan derajat hadits tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadits.
Jadi yang perlu dicermati dalam memahami Al Hadits terkait dengan sanadnya ialah :
  • Keutuhan sanadnya
  • Jumlahnya
  • Perawi akhirnya
Sebenarnya, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam.Hal ini diterapkan di dalam mengutip berbagai buku dan ilmu pengetahuan lainnya. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadits-hadits nabawi.
Matan
Matan ialah redaksi dari hadits. Dari contoh sebelumnya maka matan hadits bersangkutan ialah:
"Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri"
Terkait dengan matan atau redaksi, maka yang perlu dicermati dalam mamahami hadist ialah:
  • Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada Nabi Muhammad atau bukan,
  • Matan hadist itu sendiri dalam hubungannya dengan hadist lain yang lebih kuat sanadnya (apakah ada yang melemahkan atau menguatkan) dan selanjutnya dengan ayat dalam Al Quran (apakah ada yang bertolak belakang).
Klasifikasi Hadits
Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni bermulanya ujung sanad, keutuhan rantai sanad, jumlah penutur (periwayat) serta tingkat keaslian hadits (dapat diterima atau tidaknya hadits bersangkutan)
Berdasarkan ujung sanad
Berdasarkan klasifikasi ini hadits dibagi menjadi 3 golongan yakni marfu' (terangkat), mauquf (terhenti) dan maqtu' :
  • Hadits Marfu' adalah hadits yang sanadnya berujung langsung pada Nabi Muhammad SAW (contoh:hadits sebelumnya)
  • Hadits Mauquf adalah hadits yang sanadnya terhenti pada para sahabat nabi tanpa ada tanda-tanda baik secara perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan derajat marfu'. Contoh: Al Bukhari dalam kitab Al-Fara'id (hukum waris) menyampaikan bahwa Abu Bakar, Ibnu Abbas dan Ibnu Al-Zubair mengatakan: "Kakek adalah (diperlakukan seperti) ayah". Namun jika ekspresi yang digunakan sahabat seperti "Kami diperintahkan..", "Kami dilarang untuk...", "Kami terbiasa... jika sedang bersama rasulullah" maka derajat hadits tersebut tidak lagi mauquf melainkan setara dengan marfu'.
  • Hadits Maqtu' adalah hadits yang sanadnya berujung pada para Tabi'in (penerus). Contoh hadits ini adalah: Imam Muslim meriwayatkan dalam pembukaan sahihnya bahwa Ibnu Sirin mengatakan: "Pengetahuan ini (hadits) adalah agama, maka berhati-hatilah kamu darimana kamu mengambil agamamu".
Keaslian hadits yang terbagi atas golongan ini sangat bergantung pada beberapa faktor lain seperti keadaan rantai sanad maupun penuturnya. Namun klasifikasi ini tetap sangat penting mengingat klasifikasi ini membedakan ucapan dan tindakan Rasulullah SAW dari ucapan para sahabat maupun tabi'in dimana hal ini sangat membantu dalam area perdebatan dalam fikih ( Suhaib Hasan, Science of Hadits).
Berdasarkan keutuhan rantai/lapisan sanad
Berdasarkan klasifikasi ini hadits terbagi menjadi beberapa golongan yakni Musnad, Munqati', Mu'allaq, Mu'dal dan Mursal. Keutuhan rantai sanad maksudnya ialah setiap penutur pada tiap tingkatan dimungkinkan secara waktu dan kondisi untuk mendengar dari penutur diatasnya.
Ilustrasi sanad : Pencatat Hadits > penutur 4> penutur 3 > penutur 2 (tabi'in) > penutur 1(Para sahabat) > Rasulullah SAW
  • Hadits Musnad, sebuah hadits tergolong musnad apabila urutan sanad yang dimiliki hadits tersebut tidak terpotong pada bagian tertentu. Yakni urutan penutur memungkinkan terjadinya transfer hadits berdasarkan waktu dan kondisi.
  • Hadits Mursal. Bila penutur 1 tidak dijumpai atau dengan kata lain seorang tabi'in menisbatkan langsung kepada Rasulullah SAW (contoh: seorang tabi'in (penutur2) mengatakan "Rasulullah berkata" tanpa ia menjelaskan adanya sahabat yang menuturkan kepadanya).
  • Hadits Munqati' . Bila sanad putus pada salah satu penutur yakni penutur 4 atau 3
  • Hadits Mu'dal bila sanad terputus pada dua generasi penutur berturut-turut.
  • Hadits Mu'allaq bila sanad terputus pada penutur 4 hingga penutur 1 (Contoh: "Seorang pencatat hadits mengatakan, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah mengatakan...." tanpa ia menjelaskan sanad antara dirinya hingga Rasulullah).
Berdasarkan jumlah penutur
Jumlah penutur yang dimaksud adalah jumlah penutur dalam tiap tingkatan dari sanad, atau ketersediaan beberapa jalur berbeda yang menjadi sanad hadits tersebut. Berdasarkan klasifikasi ini hadits dibagi atas hadits Mutawatir dan hadits Ahad.
  • Hadits mutawatir, adalah hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad dan tidak terdapat kemungkinan bahwa mereka semua sepakat untuk berdusta bersama akan hal itu. Jadi hadits mutawatir memiliki beberapa sanad dan jumlah penutur pada tiap lapisan (thaqabah) berimbang. Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah sanad minimum hadits mutawatir (sebagian menetapkan 20 dan 40 orang pada tiap lapisan sanad). Hadits mutawatir sendiri dapat dibedakan antara dua jenis yakni mutawatir lafzhy (redaksional sama pada tiap riwayat) dan ma'nawy (pada redaksional terdapat perbedaan namun makna sama pada tiap riwayat)
  • Hadits ahad, hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Hadits ahad kemudian dibedakan atas tiga jenis antara lain :
    • Gharib, bila hanya terdapat satu jalur sanad (pada salah satu lapisan terdapat hanya satu penutur, meski pada lapisan lain terdapat banyak penutur)
    • Aziz, bila terdapat dua jalur sanad (dua penutur pada salah satu lapisan)
    • Mashur, bila terdapat lebih dari dua jalur sanad (tiga atau lebih penutur pada salah satu lapisan) namun tidak mencapai derajat mutawatir.
Berdasarkan tingkat keaslian hadits
Kategorisasi tingkat keaslian hadits adalah klasifikasi yang paling penting dan merupakan kesimpulan terhadap tingkat penerimaan atau penolakan terhadap hadits tersebut. Tingkatan hadits pada klasifikasi ini terbagi menjadi 4 tingkat yakni shahih, hasan, da'if dan maudu'
  • Hadits Shahih, yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Hadits shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
    1. Sanadnya bersambung;
    2. Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
    3. Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadits .
  • Hadits Hasan, bila hadits yg tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
  • Hadits Dhaif (lemah), ialah hadits yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
  • Hadits Maudu', bila hadits dicurigai palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta.
Jenis-jenis lain
Adapun beberapa jenis hadits lainnya yang tidak disebutkan dari klasifikasi di atas antara lain:
  • Hadits Matruk, yang berarti hadits yang ditinggalkan yaitu Hadits yang hanya dirwayatkan oleh seorang perawi saja dan perawi itu dituduh berdusta.
  • Hadits Mungkar, yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tepercaya/jujur.
  • Hadits Mu'allal, artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa juga disebut Hadits Ma'lul (yang dicacati) dan disebut Hadits Mu'tal (Hadits sakit atau cacat)
  • Hadits Mudlthorib, artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidaksama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan
  • Hadits Maqlub, yakni hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan ileh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi)
  • Hadits gholia, yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah
  • Hadits Mudraj, yaitu hadits yang mengalami penambahan isi oleh perawinya
  • Hadits Syadz, Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi orang yang tepercaya yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi yang lain.
  • Hadits Mudallas, disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh melalui sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad atau pada gurunya. Jadi Hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya
Periwayat Hadits


Sampul kitab hadits Sahih Bukhari
Periwayat Hadits yang diterima oleh Muslim
  1. Shahih Bukhari, disusun oleh Bukhari (194-256 H)
  2. Shahih Muslim, disusun oleh Muslim (204-262 H)
  3. Sunan Abu Dawud, disusun oleh Abu Dawud (202-275 H)
  4. Sunan at-Turmudzi, disusun oleh At-Turmudzi (209-279 H)
  5. Sunan an-Nasa'i, disusun oleh an-Nasa'i (215-303 H)
  6. Sunan Ibnu Majah, disusun oleh Ibnu Majah (209-273).
  7. Musnad Ahmad, disusun oleh Imam Ahmad bin Hambal
  8. Muwatta Malik, disusun oleh Imam Malik
Sunan Darimi, Ad-Darimi

Sabtu, 08 Oktober 2011

Etika Berbicara

Dibandingkan menulis, berbicara lebih mudah dilakukan. Setiap pembicaraan pasti ada maksud-tujuan yang hendak disampaikan, baik itu pembicaraan secara langsung maupun melalui media elektronik (teknologi). Saking mudahnya dilakukan, orang ketika berbicara seringkali kebablasan, bahkan tak menggunakan etika. Akibatnya, banyak kebencian dan permusuhan terjadi.

Bagaimanakah sesungguhnya etika berbicara yang dianjurkan dalam Islam? Pertama, ketika seorang Muslim berbicara hendaknya hanya untuk kebaikan (ma'ruf). Allah SWT berfirman, "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisik mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma'ruf…" (QS An-Nisa [4]: 114).

Kedua, jangan membicarakan semua apa yang didengar. Sebab, bisa jadi semua yang didengar itu menjadi dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang, yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar." (HR Muslim).

Ketiga, berbicaralah tanpa ada rasa menggunjing (ghibah). "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain." (QS Al-Hujarat [49]: 12).  Menggunjing orang lain sangat dilarang dalam Islam. Sebab, orang yang menggunjing itu tidak lebih baik dari yang digunjing. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena bisa jadi mereka yang diolok-olok lebih baik dari mereka yang mengolok-olok…" (QS Al-Hujarat [49]: 11).

Keempat, berbicaralah seperlunya saja. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah bersabda, "Termasuk kebaikan Islam-nya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna." (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Kelima, berbicaralah dan jangan mendebat. Sabda Nabi, "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar." (Muttafaq 'Alaih).

Keenam, berbicara dengan tidak memaksakan diri. "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih, dan orang-orang yang sombong." (HR At-Tirmidzi).

Ketujuh, berbicaralah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Aisyah RA pernah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya." (Muttafaq 'Alaih).

Sejatinya, Islam tidak melarang manusia untuk berbicara. Berbicara justru sangat dianjurkan jika mengandung manfaat dan kebaikan. Tetapi sebaliknya, sangat dilarang jika pembicaraan itu mengandung keburukan dan penyesatan. "Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir hendaknya ia berbicara yang baik-baik atau diam." (Al-Hadis)

Kamis, 06 Oktober 2011

GM RF Commands

For who know how to do GM commands w/o be a GM (not like me ) or for owner of server

//E2P1G5 Updated RF GM commands

ALT+B (Opens observer menu which enables fly/noclip mode.)
/add <USERNAME> (Add the user to your player list, only usable in observer mode, must have player targeted when you do it.)
/remove <USERNAME> (Remove player from observer list.)
/add (Use this command to add a blank button, and being abble to leave the follow mode.)

//Race codes
0 Bellato
1 Cora
2 Accretia

//GM Char Powers

%change (NO IDEA YET)
%degree (NO IDEA YET)
%clear inven (Delete oneself inventory.)
%xyz (Give oneself coords.)
%resurrect (Resurrect oneself.)
%Set Guild Grade (Set oneself guild grade.)
%Set Guild Grade By Name (Set guild grade.)
%Set Guild Grade By GuildSerial (Set guild grade.)

%jump (Teleport to XYZ coords.)
%pass dungeon (Finish oneself entered battle dungeon.)
%lv (Set oneself lvl.)
%transparent (Turn ON oneself invisible.)
%no transparent (Turn OFF oneself invisible.)
%matchless (Turn ON oneself god kill.)
%no matchless (Turn OFF oneself god kill.)
%port (Teleport oneself to new map.)
%eder (Teleport oneself to ether.)
%goto ship (Teleport oneself to transportation ship.)
%start holy (Start chip war.)
%keeper bye (Kill HSK until next CW.)
%start keeper O (Make HSK appear, friendly for bellato.)
%start keeper 1 (Make HSK appear, friendly for cora.)
%start keeper 2 (Make HSK appear, friendly for accretia.)
%goto stone 0 (Port you to bellato chip.)
%goto stone 1 (Port you to cora chip.)
%goto stone 2 (Port you to accretia chip.)
%kick <USERNAME> (Kick player out of game.)
%pass quest (Pass oneself obtained quest, and give you reward.)
%charcall <USERNAME> (Teleport player to you.)
%moncall <MONSTER_ID> (Summon monster to you.)
%total (Display amount of users online for each race.)
%neverdie (Turn ON oneself invincible.)
%no neverdie (Turn OFF oneself invincible.)
%* <ITEM_ID> (Generate one game item.)
%allskill <123> (Set oneself skills level.)
%recallexp <123> (Set oneself summoned animus level.)
%monset <ON/OFF> (Turn On/Off mobs respawning.)
%show me the dalant <123> (Give oneself 3.000.000.000 money, or input amount.)
%show me the gold <123> (Give oneself 500.000 gold, or input amount.)
%full force (Set oneself spells to max level.)
%circle (Display amount of players near you.)
%min attack point (Deal minimum damage of your attack range.)
%max attack point (Deal maximum damage of your attack range.)
%normal attack point (Set damage back to normal.)
%beggar (Drop all the targeted mob items, max amount and max items.)
%no beggar (Make targeted mob drops normally.)
%god hand (Turn ON god upgrade mode.)
%chicken hand (Turn OFF god upgrade mode.)
%effect time <123> (Set buff duration on oneself, max 9000 seconds.)
%effect clear (Remove oneself buffs.)
%fullset (NO IDEA YET)
/town (Teleport oneself to HQ.)

//Update 5 Commands not tested

%altexp (Set oneself EXP.)
%die (Kill oneself.)
%# (NO IDEA YET)
%contribute_p <+/- 123> (Add CP points to oneself.)
%contribute_m <+/- 123> (Add PVP points to oneself.)
%stone (NO IDEA YET)
%stone bye (NO IDEA YET)
%servant (NO IDEA YET)
%miracle (Sort of healing.)
%fullmiracle (Sort of healing.)
%threeseven war (Drop 5 strange bags.)
%dfgrace (NO IDEA YET)
%recallattack (NO IDEA YET)
%allskillpt (NO IDEA YET)
%createfield (NO IDEA YET)
%destroyfield (NO IDEA YET)
%regenstone (NO IDEA YET)
%destroystone (NO IDEA YET)
%takestone (NO IDEA YET)
%getstone (NO IDEA YET)
%dropstone (NO IDEA YET)
%forcestone (NO IDEA YET)
%checkgoal (NO IDEA YET)
%recvschedule (NO IDEA YET)
%recvbattleinfo (NO IDEA YET)
%recvtotalguildrank (NO IDEA YET)
%recvpvpguildrank (NO IDEA YET)
%changetaxrate (Change tax rate.)
%amp-set (NO IDEA YET)
%amp-full (NO IDEA YET)
%servertime (Display server uptime.)
%partycall <USERNAME> (Call whole player party to oneself.)
%guildcall <USERNAME> (Call whole player guild to oneself.)
%cashamount (Cash shop related.)
%csbuy <ITEM_ID> (Buy cash shop item.)
%primium classevent (NO IDEA YET)
%takeholymental (Give Holymental to oneself.)
%BossMe (NO IDEA YET)
%MasterMe (NO IDEA YET)
%altlv (NO IDEA YET)
%OneHourAfter (Starts fake CW Counter.)
%recalllv (NO IDEA YET)
%AniPow (NO IDEA YET)
%AfterEff (Give Nuclear Debuff Effect to oneself.)
%removesfdelay (NO IDEA YET)
%exception (NO IDEA YET)

Other Codes

ipcsa01 - 03 (55% is 03) bust potions
ipcsa28 - 39 (1 sec is 39) cure chargers
ipbnp08 - 0 sec hp pots
ipcsa73 - Class Change pill
ipcsa30 - stealth
bxcsa01 - 03 (28 for sock box, 03 lucky large, 18 fav largerr)
bxgem04 - boxes
bxcjh01 - boxes
bxxts04 - boxes
ipbhp08 - pots (hp,fp,sp,de,co,ae,ex,np)
ibbow38-39 - elemntal ammo
iidgn01-02 - Dagnu eles RINGS
iadgn01-02 - Dagnu eles HS`t
iqell01 - Elan Scrolls

ircsa01-04 - T5's
ircsa05-12 - jades

ipdrw01 - Concintradted Poision
ipdrw02 - Beserkers Vile
ipdrw03 - Cremul Snatchers

iiaad05 - RING new eles (30/50 per att/def | 80 per att/dog) (aa, bb, cc middle two letters)
iaaad05 - HS new eles (50 per att/def | 80 per att/dog ) (aa, bb, cc middle two letters)

iachr01 - christmas elemental amulet atk
iachr02 - scorpion kiss amulet
iachr03 - christmas elemental amulet def
iachr04 - bless of novus amulet
iachr05 - christmas elemental amulet avoid
iachr06 - snake eater amulet

iichr01 - christmas elemental ring atk 45%
iichr02 - christmas elemental ring def 45%
iichr03 - christmas elemental ring avoid 45%
iichr04 - christmas elemental ring def 45%
iichr05 - christmas elemental ring avoid 40%
iichr06 - christmas elemental ring avoid 45%

iwhkn01 - black sign maneater
iwstz02 - relic staff
iwluz04 - relic launcher
iwflz04 - relic inferno
iwboz01-02 - relic bow
iwfiz04 - relic fire arm/dual hiitler
iwspz01-02 - relic spear
iwlxa50 - leon faust
iwlxa45 - leon launcher
iwsxa50 - leon spear
iwbxa50 - leon bow
iwlub51 - int akeron launcher
iwfib55 - dark gattling gun
iwekn55 - Elven Blade/knife
iwebo55 - Elven Bow
iwmdb55 - Elven Metal Dual Blade
iwmbo55 - Elven Metal Bow
iwest55 - Elven Staff
iwewa55 - Elven Wand
iwmeb55 - Elven Metal Blade
iwmca55 - Elven Gairtttling Gun
idmeb55 - Metal Elven Shield
idelb55 - Elven Shield

iwpvp01-10 - Hero Weapons

ihawc50 - ancient armor
ihawb47 - armor (a = acc, u = upper | b = int | w = warrior, f = launcher)
(ttz = endurance, x = gurdian, y = sharp, v = protect)
(u = strength, t = solid, s = strong, r = pain)
(q = adv str)`

sklu005 - blue kit
ikbb006 - jetpacaks (aa = acc)
irjad01-05 - Jades

irtal01-1 - talics 01 iggy, 04 chaos, 06 fav, 07 wisdom, 12 grace
13 mercy

(TYPE C SHIELDS)
idata50 - idati50
(f=sloid)

idaab45 - shields acc
idbcb45 - shields ccc/bcc

/move - move to player
/town - move to town base
%charcall - port a player to you

ikxxx01 - CEO Mantle (GM Cape)
iaxxx01 - GM Headset
iaxxx04 - GM Headset
iixxx00 - GM Ringtt
iixxx01 - GMt%ct%t Ringf

show me the dalant 100000000
allskill 10000000000

resurrect

-mon-
(4 acc, 5 bell, 6 cora)
01304 - Vice Block Lunker PB
09704 - Varas
01F04 - Gaff
01004 - Splinter
01104 - Rook
01204 - Warbeast
01304 - Lunker
01504 - Ratmoth
01604 - Drone
01704 - Vafer
02004 - Tweezer
02404 - Grumble
02C04 - King Crook
04004 - Anabola
04104 - Brutal
04204 - Meat Clod
04304 - Blood Crawler
04404 - Blood Vafer
04504 - Snatcher Rex
05817 - Calliana Queen

13A07 - Thor
0BB07 - Draco PB
16517 - Draco Flamejante
09207 - hora ABX
16307 - Rind Leader Blood Axe
05207 - Hora Armored Hobo Blade

0B407 - Carmen
*12707 - Leon Volv
*12307 - Xich
05906 - DevilChooty
14D07 - Eldi Croche
15407 - Kwele
*15207 - Edisil_Narwen
04317 - Esmagador Sanguin.rio_Horae
0390C - Rainha Naiade Ondina Guerreira Horae
09437 - Baal Hamon Horae (dbos)
16307 - Leder dos Machados
0ED07 - Blue ABX
06D07 - belp

0AB07 - rj
0AF07 - taravan
0AC07 - blink
0AD07 - sinder
0B207 - dagon
0B107 - Dagan
0B007 - Dagnu

0BA07 - walnut