Senin, 06 Juni 2011

Membaca Ekspresi Wajah

Buku mengenai Otak Kanan manusia sudah saya beli dari 2 tahun lalu tapi belum tuntas juga. “Kreatif juga diriku, selalu pny alasan untuk belum menyelesaikan membacanya”, pikirku hehehe…
Ketika buku itu kembali saya lihat, penasaran kembali muncul dan ingin melanjutkan halaman-halaman yang belum terbaca. Di buku tersebut penulis memberikan saran apa saja yang harus kita pelajari dan bangun menggunakan otak kanan antara lain empati, simponi, perspektif (jadi terinspirasi utk mengajarkan ke si kecil sejak dini). Nah, bagian yg menarik adalah mengenai membaca ekspresi wajah. Jelas, di sini otak kanan yang diperlukan. Ada sebuah tes disebut senyum Duchenne (baca paragraf terakhir tulisan ini), coba tentukan di antara 2 senyum ini (orang yg sama) mana yang senyumnya tulus? (maaf foto tak bisa diupload). Waaa ternyata saya benaaaaaaaaaar…. senangnya!!! I’m not too left … Sudah curiga (ibu saya jg mengatakan) dari dulu aslinya cenderung kanan, apalagi mengingat hobby pada desain seperti desain grafis, fashion, home, food art, dll (bahkan sampai punya kumpulan gambar-gambar rancangan sendiri). Hmmm… tapi sejak kecil diarahkan dan dikondisikan untuk mengembangkan/menguatkan yang kiri sehingga begitu jebol dari pendidikan formal, sedikit-sedikit menjamah kembali ke habitat semula.
Nah, kembali pada tes membaca senyum yg tulus, saya jadi teringat pada sebuah serial unik.
=================================================
LIE TO ME, satu lagi serial TV asal Amerika ditayangkan di fox channel sejak awal 2009. Apa menariknya? Serial-serial detektif yang selama ini ada biasanya mengandalkan kepiawaian sang detektif yang begitu-begitu saja. Tetapi dalam serial ini, tokoh utama yaitu Dr Cal Lightman (Tim Roth), bersama dengan rekan-rekannya di Grup Lightman menerima tugas dari pihak ketiga (penegak hukum lokal dan federal), untuk membantu dalam penyelidikan, memperoleh kebenaran melalui pendekatan psikologi yaitu menafsirkan microexpressions, melalui Facial Action Coding System, dan bahasa tubuh. Singkat kata, di sepanjang tayangannya, si Dr. Cal ini akan selalu mengatakan pada lawan bicaranya “kamu bohong ya…”, “oke, kamu jujur…”. Bahkan tanya jawab (interogasi) tersebut direkam utk diteliti lebih lanjut. Ketika disebutkan nama korban, akan dilihat bagaimana ekspresi wajahnya apakah ada kemarahan atau jijik atau ekspresi lainnya di situ. Berangkat dari situlah penyelidikan berlangsung, siapa yang patut dicurigai memiliki motif untuk melakukan tindakan kriminal terhadap korban. Pertama saya menonton langsung demen dah… sekalian belajar membaca ekspresi wajah lawan bicara. Di bawah ini adalah beberapa mikro ekspresi beserta cara identifikasinya.






Dr. Cal Lightman (Tim Roth), the world’s leading deception expert portrays one of the seven universal micro-expressions. He oversees The Lightman Group, a private agency hired to expose the truth behind the lies in the new series Lie to Me, premiering Wednesday, Jan. 21 on FOX.
================================================
Nah, kalau gambar di bawah ini adalah gambar macam2 ekspresi hasil eksperimen tahun 1862 oleh Guillaume Duchenne. Ketika melakukan penelitian tentang fisiologi ekspresi wajah pada pertengahan abad ke-19, Duchenne mengidentifikasi dua jenis senyum. Senyum Duchenne melibatkan kontraksi baik otot utama zygomatic (yang meningkatkan sudut mulut) dan otot orbicularis oculi (yang meningkatkan pipi dan kaki bentuk gagak di sekitar mata). Senyum non-Duchenne hanya melibatkan otot utama zygomatic. “Penelitian dengan orang dewasa awalnya menunjukkan kegembiraan yang diindeks oleh generik tersenyum, tersenyum apapun yang melibatkan peningkatan sudut bibir oleh zygomatic utama …. Penelitian lebih baru menunjukkan bahwa tersenyum di mana kontrak otot sekitar mata, menaikkan pipi tinggi (Duchenne tersenyum), secara unik terkait dengan emosi positif.

Foto yang berasal daru buku Mécanisme de la Physionomie Humaine karya Guillaume Duchenne, 1862. Melalui simulasi listrik, Duchenne menentukan otot mana yang menyebabkan berbagai ekspresi wajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar